Jasa Konsultan survey pemetaan

Kami adalah penyedia jasa konsultan survey pemetaan, focus utama bisnis kami adalah menyediakan jasa  konsultasurvey pemetaan topografi yang komprehensif, akurat dengan biaya yang terjangkau.

Peta digital

Pada saat ini, pembuatan peta sudah banyak menggunakan teknologi digital. Software yang paling populer digunakan dalam pembuatan atau mensimulasikan peta tersebut salah satunya adalah ArcGIS, yang merupakan aplikasi pemetaan pada tingkat lanjut.
Namun, saat ini masih kurangnya tenaga ahli yang mampu mengaplikasikan software ini karena software ini cukup rumit dalam pengoperasiannya. Kami menyediakan tenaga ahli dalam pembuatan peta dan pengolahan analisis data spasial berbasis GIS (Geographic Information System), untuk berbagai macam kebutuhan seperti tugas penelitian, skripsi, tesis, project pekerjaan pemetaan untuk Instansi Pemerintah, Swasta atau Perusahaan dan lain sebagainya.

Layanan Jasa Konsultan Survey Pemetaan.

Kami memberikan layanan dengan waktu pengerjaan yang cepat dan tanpa batasan revisi serta biaya yang terjangkau dan disesuaikan dengan ketersediaan data dan tingkat kesulitan. diantara peta tersebut adalah :

  1. Peta Administrasi Wilayah adalah peta yang menunjukkan batas-batas administratif suatu wilayah, seperti batas kabupaten/kota, kecamatan, desa, dan lainnya. Peta ini biasanya digunakan oleh pemerintah, instansi pemerintah, perusahaan, dan individu untuk mengetahui batas-batas wilayah dan untuk keperluan administratif.
    Peta Administrasi Wilayah dapat menunjukkan informasi seperti nama wilayah, nomor wilayah, dan lainnya. Peta ini biasanya dibuat dengan menggunakan data yang diperoleh dari survey topografi dan dilengkapi dengan informasi yang relevan seperti jalur transportasi, sungai, dan lainnya.
  2. Peta untuk Penelitian adalah peta yang digunakan dalam proses penelitian seperti Skripsi, Tesis atau Disertasi. Peta ini biasanya dibuat dengan menggunakan data yang diperoleh dari survey topografi atau data yang didapat dari sumber lain yang diperlukan untuk penelitian.
    Peta ini digunakan untuk menunjukkan lokasi, luas, dan kondisi wilayah yang diteliti serta menunjukkan informasi yang relevan seperti jalur transportasi, sungai, dan lainnya.
    Peta ini sangat penting untuk membantu dalam proses analisis data dan menjelaskan hasil penelitian, peta ini dapat digunakan untuk menunjukkan informasi visual yang mudah dipahami dan membantu dalam menyajikan data dan hasil penelitian.

    Jasa konsultan survey pemetaan

    Jasa konsultan survey pemetaan

  3. Peta Citra Satelit adalah peta yang dibuat dengan menggunakan data yang diperoleh dari citra satelit. Peta ini menunjukkan gambaran visual dari suatu wilayah dan digunakan untuk berbagai macam tujuan seperti perencanaan pembangunan, pengelolaan sumber daya alam, pengelolaan lingkungan, dan lainnya.
    Peta ini dapat menunjukkan informasi seperti lokasi, luas, dan kondisi wilayah, jenis tanah, vegetasi, jalur transportasi, bangunan, dan lainnya. Peta Citra Satelit dapat digunakan untuk menganalisis perubahan lingkungan, pemantauan bencana alam dan juga dalam perencanaan pembangunan.Peta ini dapat menyediakan informasi yang akurat dan dapat digunakan untuk membuat keputusan yang tepat dalam pengelolaan dan pembangunan wilayah.
  4. Peta Topografi adalah peta yang menunjukkan kontur atau kondisi permukaan tanah suatu wilayah. Peta ini menunjukkan informasi seperti ketinggian tanah, lereng, dan jenis tanah dari suatu wilayah. Peta topografi dibuat dengan menggunakan data yang diperoleh dari jasa surveyor topografi, yang diukur dengan menggunakan alat-alat ukur seperti theodolite, GPS, dan lainnya.
    Peta topografi digunakan untuk berbagai macam tujuan seperti perencanaan pembangunan, pengelolaan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.
    Peta topografi dapat digunakan untuk mengetahui kondisi tanah di suatu wilayah seperti kontur tanah, potensi air tanah, dan masih banyak lagi. Peta topografi sangat penting dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan wilayah untuk menjamin kestabilan lingkungan sekitar.
  5. Peta Curah Hujan adalah peta yang menunjukkan distribusi curah hujan dari suatu wilayah. Peta ini dibuat dengan menggunakan data yang diperoleh dari stasiun meteorologi yang tersebar di wilayah yang diteliti. Peta curah hujan menunjukkan informasi seperti jumlah curah hujan yang terjadi dalam jangka waktu tertentu, seperti harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.
    Peta ini digunakan untuk berbagai macam tujuan seperti perencanaan pembangunan, pengelolaan sumber daya air, pengelolaan lingkungan, dan lainnya. Peta curah hujan dapat digunakan untuk mengetahui kondisi curah hujan dari suatu wilayah dan dapat digunakan untuk mengetahui potensi bencana alam seperti banjir dan longsor. Peta curah hujan sangat penting dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan wilayah untuk menjamin kestabilan lingkungan sekitar.
  6. Peta geologi adalah peta yang digunakan untuk menunjukkan kondisi geologi dari suatu wilayah. Peta ini menunjukkan jenis batuan, struktur geologi, dan endapan mineral yang ada di wilayah tersebut. Peta geologi juga dapat digunakan untuk menentukan potensi sumber daya geologi seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
  7. Peta geologi dibuat berdasarkan data yang diperoleh melalui survei geologi lapangan dan pengamatan dari satelit.
  8. Peta tutupan lahan adalah peta yang digunakan untuk menunjukkan jenis dan distribusi vegetasi atau tutupan lahan di suatu wilayah. Peta ini menunjukkan jenis tanaman, kondisi hutan, dan luasan lahan yang digunakan untuk pertanian, perkebunan, atau perumahan.
    Peta tutupan lahan juga dapat digunakan untuk menentukan potensi sumber daya alam, seperti hutan, air, dan lahan pertanian yang produktif. Peta ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh melalui survei lapangan dan pengamatan satelit.
  9. Peta Izin Usaha (SHP Complete untuk OSS RBA) adalah peta yang digunakan untuk menunjukkan lokasi izin usaha yang telah diterbitkan oleh pemerintah. Peta ini menunjukkan lokasi perusahaan atau usaha yang telah mendapatkan izin operasi dan lokasi usaha yang sedang dalam proses pengajuan izin.
  10. Peta ini juga menunjukkan informasi seperti jenis usaha, kapasitas produksi, dan luas lahan yang digunakan. Peta ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari instansi yang bertanggung jawab dalam pemberian izin usaha, seperti Dinas Perindustrian atau BKPM dan dapat dibuka dengan menggunakan sistem OSS RBA (Online Single Submission) yang merupakan sistem pelayanan online dari pemerintah untuk pengajuan izin usaha
  11. Peta tematik adalah peta yang digunakan untuk menunjukkan informasi tematik tertentu dari suatu wilayah. Beberapa contoh peta tematik dalam konsultan survey pemetaan adalah :
    a. Peta jaringan jalan: Peta ini menunjukkan jaringan jalan yang ada di suatu wilayah, termasuk jenis jalan (darat, laut, udara), kondisi jalan, dan akses jalan.
    b. Peta jaringan sungai: Peta ini menunjukkan jaringan sungai yang ada di suatu wilayah, termasuk aliran sungai, kedalaman, dan kualitas air.
    c. Peta kemiringan lereng: Peta ini menunjukkan tingkat kemiringan lereng di suatu wilayah, yang dapat digunakan untuk menentukan potensi bencana alam seperti longsor.
  12. Peta jaringan listrik: Peta ini menunjukkan jaringan listrik yang ada di suatu wilayah, termasuk jenis jaringan, daya, dan kapasitas.
  13. Peta jaringan pipa: Peta ini menunjukkan jaringan pipa yang ada di suatu wilayah, termasuk jenis pipa, ukuran, dan kapasitas.
  14. Peta tematik dibuat berdasarkan data yang diperoleh melalui survei lapangan, pengamatan satelit, dan informasi dari instansi terkait.
  15. Peta lokasi penelitian atau peta sampel penelitian adalah peta yang digunakan untuk menunjukkan lokasi sampel atau tempat penelitian yang dilakukan. Peta ini menunjukkan informasi seperti lokasi sampel yang diambil, jenis sampel yang diambil, dan jenis penelitian yang dilakukan.
    Peta ini digunakan untuk menentukan sampel yang diteliti dan untuk menganalisis hasil penelitian. Peta ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh tim jasa konsultan survey pemetaan yang bekerja di lapangan dan pengamatan satelit. Peta ini berguna untuk mempermudah dalam menentukan lokasi sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian dan memudahkan dalam melakukan analisis hasil.
  16. Peta kontur adalah peta yang digunakan untuk menunjukkan tinggi muka air tanah, ketinggian dari permukaan tanah, atau kontur topografi dari suatu wilayah. Peta kontur menunjukkan garis-garis kontur yang menunjukkan perbedaan ketinggian dari satu titik ke titik lainnya.  Setiap garis kontur mewakili ketinggian yang sama, dan jarak antara garis-garis kontur menunjukkan tingkat pendakian atau turunan. Peta kontur dapat digunakan untuk menentukan potensi bencana alam, seperti banjir atau longsor, serta dapat digunakan dalam perencanaan jalan, bangunan, dan aktivitas lain yang berhubungan dengan topografi. Peta kontur dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari survei lapangan dan pengamatan satelit.
  17. Peta Kemiringan Lereng adalah peta yang digunakan untuk menunjukkan tingkat kemiringan lereng di suatu wilayah. Peta ini menunjukkan garis-garis yang menunjukkan tingkat kemiringan lereng dari sudut miring dari permukaan tanah. Peta ini digunakan untuk menentukan potensi bencana alam seperti longsor, serta dapat digunakan dalam perencanaan jalan, bangunan, dan aktivitas lain yang berhubungan dengan topografi.Peta kemiringan lereng dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari survei lapangan dan pengamatan satelit. Peta ini dapat menjadi acuan dalam menentukan lokasi yang aman untuk dibangun atau dikembangkan, serta dapat digunakan untuk mengidentifikasi wilayah yang memiliki potensi bencana alam.
    Peta jenis tanah adalah peta yang digunakan untuk menunjukkan jenis tanah yang ada di suatu wilayah. Peta ini menunjukkan jenis tanah seperti tanah liat, pasir, kerikil, atau tanah organik, serta kualitas tanah seperti kesuburan, tekstur, kandungan hara, dan tingkat kelembapan. Peta jenis tanah dapat digunakan untuk menentukan potensi sumber daya tanah yang dapat digunakan untuk pertanian, perkebunan, atau pembangunan. Peta ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari survei lapangan dan pengamatan satelit. Peta ini dapat digunakan untuk menentukan lokasi yang sesuai untuk ditanami dengan jenis tanaman tertentu, serta dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah kualitas tanah seperti erosi, degradasi tanah, atau masalah pengelolaan tanah lainnya.
  1. Peta Penggunaan Lahan
    Peta penggunaan lahan adalah peta yang digunakan untuk menunjukkan jenis dan distribusi penggunaan lahan di suatu wilayah. Peta ini menunjukkan jenis tanaman, kondisi hutan, dan luasan lahan yang digunakan untuk pertanian, perkebunan, perumahan, perdagangan, industri, atau lahan kosong.
    Peta penggunaan lahan dapat digunakan untuk menentukan potensi sumber daya alam, seperti hutan, air, dan lahan pertanian yang produktif. Peta ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh melalui survei lapangan dan pengamatan satelit. Peta ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah konversi lahan, pengelolaan lahan yang tidak sesuai, atau masalah pengelolaan lahan lainnya. Peta ini juga dapat digunakan oleh pemerintah dan masyarakat dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan wilayah.
  1. Peta DAS (Daerah Aliran Sungai) adalah peta yang digunakan untuk menunjukkan daerah aliran sungai di suatu wilayah. Peta ini menunjukkan batas-batas daerah aliran sungai, aliran sungai, dan tributary dari sungai-sungai yang ada di wilayah tersebut. Peta DAS juga menunjukkan informasi seperti tinggi muka air, debit air, dan kualitas air. Peta DAS dapat digunakan untuk menentukan potensi sumber daya air, mengidentifikasi masalah pengelolaan air, dan dalam perencanaan pengelolaan wilayah. Peta DAS dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari survei lapangan, pengamatan satelit, dan informasi dari instansi terkait, seperti Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) atau Dinas Kehutanan.
  1. Peta sebaran fasilitas adalah peta yang digunakan untuk menunjukkan lokasi dan jenis fasilitas yang ada di suatu wilayah. Peta ini menunjukkan lokasi fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, masjid, gereja, pasar, tempat ibadah, dan fasilitas umum lainnya. Peta ini juga menunjukkan informasi seperti kapasitas, jenis fasilitas dan layanan yang tersedia.
    Peta sebaran fasilitas dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan fasilitas di suatu wilayah, mengidentifikasi masalah aksesibilitas fasilitas, dan dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan wilayah. Peta ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari survei lapangan dan pengamatan satelit dan juga dari instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, atau dinas terkait lainnya.
  1. Pengolahan hasil foto udara menggunakan drone adalah proses yang digunakan untuk mengolah data foto udara yang diambil oleh drone. Proses ini meliputi tahap-tahap seperti pengambilan foto, pengolahan data, dan analisis data. Pada tahap pengambilan foto, drone akan terbang di atas wilayah yang akan difoto dan mengambil serangkaian foto dari sudut yang berbeda.
    Kemudian, data foto yang diambil akan diolah dengan menggunakan software pengolahan citra untuk menghasilkan foto yang lebih baik dan lebih jelas. Tahap terakhir adalah analisis data yang dilakukan untuk membuat peta atau produk visual lain yang dapat digunakan untuk keperluan perencanaan, pengelolaan, atau pemantauan wilayah.
    Dengan menggunakan drone, pengambilan foto udara dapat dilakukan dengan lebih cepat, lebih murah, dan lebih akurat dibandingkan dengan metode tradisional seperti pengambilan foto dengan pesawat udara.

Demikian deskripsi mengenai pembuatn peta, jika ada kebutuhan mengenai peta bumi, bisa menghubungi kami  jasa konsultan survey pemetaan, HP. 0813-3300-4422.


HOME 
ABOUT
SERVICES
BLOG
CONTACT